
Banyak orang sering menyamakan ibadah umrah dengan haji karena keduanya dilakukan di Tanah Suci dan melibatkan serangkaian ritual. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara umrah dan haji yang perlu diketahui:
- Hukum Pelaksanaan
- Haji adalah rukun Islam kelima dan wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental sekali seumur hidup.
- Umrah hukumnya sunnah, sehingga tidak wajib, namun sangat dianjurkan bagi yang mampu.
- Waktu Pelaksanaan
- Haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yakni di bulan Dzulhijjah, dengan puncaknya pada 9 Zulhijjah (wukuf di Arafah).
- Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
- Rangkaian Ritual
- Haji memiliki rukun yang lebih banyak, seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina.
- Umrah terdiri dari rukun yang lebih sederhana, yaitu niat (ihram), tawaf di Ka’bah, sai antara Safa dan Marwah, serta tahallul (memotong rambut).
- Durasi Ibadah
- Haji membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 5-6 hari atau lebih.
- Umrah biasanya dapat diselesaikan dalam satu hari, meskipun jamaah sering menghabiskan beberapa hari di Tanah Suci untuk memperbanyak ibadah.
- Biaya
- Haji cenderung memerlukan biaya yang lebih besar karena durasi ibadah dan fasilitas yang lebih kompleks.
- Umrah lebih terjangkau sehingga menjadi pilihan populer bagi banyak umat Muslim.
Mengetahui perbedaan ini membantu kita memahami keistimewaan masing-masing ibadah. Baik haji maupun umrah, keduanya adalah bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang mendekatkan kita kepada-Nya. Persiapkan diri dengan baik untuk meraih keberkahan dari perjalanan spiritual ini.